Wujud manusia kian hilang perlahan, tanpa tahu apa yang terjadi
Lenyap, ditelan kekeliruan arus budaya mereka sendiri
Silaturrahmi manusia terganggu, tanpa tahu kapan berhenti
Sandang, pangan, dan papan yang tiada kunjung datang mencukupi
Berbagai persoalan datang dan pergi silih berganti
Banyak kepentingan yang menggoyang jatidiri negeri
Mulai dari kejadian alam maupun teknologi mendera tak terperi
Di batas semangat rakyat yang menanti pasti hempaskan keji
Jangan manfaatkan situasi demi pribadi
Jangan lupa do’a dan usaha demi pertolongan Yang Kuasa ilahirrabi
Menangi hari ini bersama semangat bangsa
Agar semua duka dan lara segera sirna berhenti
Hilang lenyap semangat dalam panjangnya waktu penantian
Kehidupan manusia berubah bagai Ikan-ikan,
seketika mereka mencari celah-celah karang, tempat perlindungan
Membangun kepastian kehidupan dalam jagat kekeliruan mata rantai Hari-hari
Perlindungan sementara, tanpa pasti zaman akan berakhir
Sembunyi percuma saja meski dalam saung-saung terjal sebagai tabir
Di palung-palung laut yang berlumut, begitu dalam tak terukir
Meski harus terus melukiskan kebangkitan budaya mutakhir
Sementara distorsi budaya dianggap karya cemerlang, padahal kekeliruan yang memaksa rasa, terbiasa meski nestapa menghadang
Bagaimana bangkitkan hari depan yang masih Kira-kira Ketika kekeliruan manusia telah melangkahi fatwa semesta
Teknologi ini dan itu, tiada guna
Percuma, kalau hanya timbulkan prahara dan bencana
Semua berpangkal dari suci atau kotornya hati manusia
Perang dan Damai,
pertanda lepas dari kendali jiwa
Dimana angin-angin jiwa yang lenyapkan batil
Dimana aroma nyawa-nyawa mulia yang menyentil
Dimana langkah-langkah mulia yang tak sudi membiarkan kegetiran
Dimana sendi-sendi raga yang kokohkan pendirian
Sementara, roda industri terus kelupaskan isi bumi
Terkadang emosi terus menyulut erosi ketangguhan negeri
Melihat kondisi berlarut-larut yang menjemukan hati nurani
Perlu Budayawan yang mengerti misi bangsa dan negeri ini
Budayawan yang jelas membela akar peradaban bangsa
Hentikan arah karya penuh nestapa dan nista karena keliru arus budaya yang memaksa
Harus segera membuka mata batin insan nusantara
Agar ada bakti dan keikhlasan tanpa angkara murka
Dimana intuisi-intuisi anak negeri yang mampu menghadang dusta
Dimana Jiwa-jiwa anak bangsa yang bisa menjungkalkan nestapa
Dimana rasa-rasa anak negeri yang kuasa jalari rencana nista
Dimana mata dan telinga negara ketika angkara berpotensi membakar nilai luhur bangsa dan negara
Meski belum mampu hindari kebingungan dengan damai nan ironi
Tapi, bergerak serentak adalah pilihan bagi negeri
Tegakan pengharapan Rakyat menggapai mimpi, menjemput prestasi NKRI
Semoga ampunan dan restu Ilahi senantiasa melindungi Indonesia Tercinta
(Puisi/undrizon/jkt 2025) (Unzn)