Meskipun Ibadah Qurban diselenggarakan rutin setiap tahun, khususnya pada 10 Zulhijah, sebagian masyarakat menyebutnya sebagai Bulan Haji. Sebutan itu menjadi pengingat dalam pelaksanaan serangkaian Ibadah di seluruh dunia, dan tanpa terkeuali di Negara Republik Indonesia. Mulai dari pelaksanaan Puasa Sunah Hari Arafah, Sholat Iedul Adha berjamaah, dan penyembelihan Hewan Qurban, seraya mengucapkan Takbir (Allahu Akbar, Walillah Hilham….).
Oleh sebab itu, wujud dari Hewan Qurban sebagai simbol pengingat betapa keikhlasan seorang Nabi Allah Ibrahim As. yang diperintahkan oleh Allah Swt untuk mengorbankan seorang Putra kebanggaannya (Nabi Islamil) atas perintah tersebut. Akan tetapi, atas ketaatan dan keikhlasan Beliau ternyata Allah mengganti dengan seekor hewan. Maka itu, Ibadah Qurban adalah realisasi nilai kebertuhanan dari seorang hamba yang betul-betul taat dan patuh kepada Tuhan (Allah Swt).
Sebagaimana yang telah didengungkan di dalam Surah Al Haj ayat 37: “….Daging (Hewan Qurban) dan Darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan Mu. Demikiannlah Dia (Allah) menundukannya untuk Mu agar Kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepada Mu. Berilah berita gembira kepada Orang-orang yang Muhsin”.
Bahwa, pencapaian Ibadah Qurban adalah tahapan menjadi Orang-orang yang tergolong Muhsinin, yakni Orang-orang yang senantiasa membangun etos kehidupan yang positif dan konstruktif dibawah Ridha Allah Swt. Semata-mata. Bukanlah tergolong kaum Muhsinin apabila Qurban dilakukan dengan hati yang ria, tidak ikhlas, dan hanya karena ingin berbangga-bangga atau hanya karena ingin dilihat orang.
Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Wanita PERTI, dan Yayasan PERTI 1973 telah menyelenggarakan prosesi penyembelihan Hewan Qurban yang diserahkan kepada Panitia Qurban dari Keluarga Besar Alm. KH. Rusli Halil (Mantan Ketua Umum DPP PERTI), yang diwakili oleh Putrinya, yakni: Irene Rusli Halil, SE., pada 30 Juni 2023/11 Zulhijah 1444H yang bertempat di Kantor DPP PERTI. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP PERTI, yakni Undrizon, SH. MH, serta sejumlah fungsionaris DPP PERTI lannya, Wanita PERTI, dan Pengurus Yayasan PERTI 1973.
Bagi PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) kegiatan ini adalah sebagai bentuk ibadah, ajang silaturrahmi, dan berbakti dalam dimensi sosial kepada masyarakat luas. Utamanya masyarakat di sekitar Kantor DPP PERTI. Oleh karena itu, masih banyak yang perlu digali atas makna yang terkandung sebagai nilai-nilai luhur terkait Ibadah Qurban.
Meskipun demikian keikhlasan berqurban tentunya akan memberikan dampak yang konstruktif terhadap karakter bangsa Indonesia terkait dengan peranannya masing-masing di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahwa, pada akhirnya semua bentuk kontribusi dari segenap kreativitas anak bangsa akan bernilai tinggi apabila disertai dengan semangat keikhlasan berqurban dalam suasana batiniyah yang bersih. Dengan demikian akan tercipta corak partisipasi sosial kemasyarakatan yang semakin tinggi pula, sehingga dapat membangun rasa kerelaan jiwa demi kebaikan serta kesejahteraan bangsa dan negara secara lahiriyah maupun batiniyah.(Uzn)