PPP jangan lupa Sejarah, serta lihatlah Posisi PERTI secara Benar dan Selektif. Apalagi terkait regenerasi kepemimpinan di PPP melalui agenda Muktamar yang rencana diselenggarakan dalam waktu dekat. Sampai pada perkembangan situasi terakhir ini, ternyata kini PPP sudah Ultah ke – 52 (lima puluh dua) Tahun. Sedangkan PERTI sudah berusia 97 (sembilan puluh tujuh) Tahun. Sebagaimana ditandaskan oleh Dr. Saharman, MA., yang juga saat ini dalam posisi selaku Wakil Ketua Umum, DPP PERTI, yang memperkuat statemen sebagaimana telah disampaikan ke media massa oleh Khoirul Umam, Ketua Bidang Kepemudaan, Informasi dan Komunikasi DPP PERTI. Bahwa secara faktual memang demikian, PERTI dalam kenangan sejarah Pembentukan Partai Politik – Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Akan tetapi dalam perkembangannya, PPP lupa terhadap siapa Ibu yang melahirkannya. Oleh karena itu, Pernyataan oleh Ketua DPP PERTI, Bidang Kepemudaan tersebut perlu kita dukung bersama guna mengingatkan kembali kepada Pengurus PPP agar paham, bahwa PERTI sangat besar andilnya dalam membangun PPP pada masa yg lalu, tapi sekarang malah di lupakan sama sekali. DPP seolah terjebak dengan posisi yang mengatasnamakan eksponen PERTI – tetapi PPP mestinyai tabayyun, menyilau dan mencari kebenaran yang sesungguhnya. Sebab PERTI milik umat yang diwakili oleh Pengurus yang masih eksis, berkala, dan periodisasi kepemimpinan ysng kontinue. Meskipun ini dirusak oleh kepentingan sepihak. Menurut hemat Saya Pengurus PPP sejak beberapa dekade belakangan tidak dapat membedakan mans yang fungsionaris DPP PERTI yang benar. Jangan terkecoh oleh sikap pihak-pihak yang mengatasnamakan PERTI. Untuk periode sekarang – perlu ditegaskan, bahwa tidak ada “orang PERTI” yang duduk dalam kepengurusan PPP. Kalau pun ada itu hanya individu yg mengklaim dirinya sebagau orang PERTI, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Namun demikian, kalau PERTI diundang dalam acara PPP tentunya harus kita hadiri, paling tidak sebagai momen pembuka memori terkait posisi DPP PERTI tentang keberadaan Pengurus PPP. Kembali ditegaskan oleh Dr. Saharman, MA. Bahwa, PERTI salah-satu unsur utama yang membidani lahirnya PPP, sehingga PPP jangan sampai kuwalat karena telah melanggar apa yang diwasiatkan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno, – dengan semboyan “JASMERAH”. (Unzn)