Alm. Dr. H. Muchtar Aziz, MA, pernah menggagas Karya Buku yang berjudul: Membangun Kearifan Di Era Reformasi & Globalisasi, yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Pustaka Al Husna, 2010. Buku ini menguraikan secara lugas, sistematis tentang pemikiran yang dituangkan atau disampaikan sebagai materi dalam Khutbah Jum’at di berbagai Mimbar Sholat Jum’at. Meskipun demikian, Beliau mampu merajut benang-merah persoalan yang berkembang secara bernas terkait simultansi berbagai aspek dalam kemajuan era reformasi dan globalisasi (internasional). Maka itu stressing point-nya terletak pada pentingnya membangun kearifan dalam menyikapi dinamika globalisasi tersebut.
Dr. Muchtar Azis adalah salah-satu sosok Ulama PERTI yang senantiasa memiliki sikap konsisten namun tetap dinamis serta idealis, – yang selalu terpancar dari keteguhan karakteristik keulamaan, akademisi, politisi dan aktivis sosial keagamaan serta pendidik, sehingga Beliau mampu menyadari adanya berbagai persoalan yang perlu disikapi dalam konteks pergaulan selaku organisatoris maupun dalam lingkup sebagai insan sosial, politik, agama serta kepentingan bangsa dan negara. Beliau juga selain berprofesi sebagai Pengajar (Dosen), dan pernah menjabat selaku Anggota Parlemen (DPR RI) pada Komisi X, Fraksi PPP, dan Pengurus DPP PERTI (Wakil Rois’am DPP PERTI), serta aktif dalam berbagai kegiatan Sosial Keagamaan, Dakwah dan Pendidikan.
Buku ini ditulis sebanyak 310 (tiga ratus sepuluh) halaman, sehingga perlu disampaikan dan diketengahkan ke khalayak (publik) karena segenap uraiannya telah diperkaya dengan nilai-nilai keislaman terkait dengan konstruksi kearifan yang terkandung di dalamnya. Terutama bagaimana dalam menghadapi badai dinamika kehidupan karena dampak arus globalisasi, liberalisme, materialisme dan lain sebagainya. Untuk itu, pemikiran Beliau dalam Buku ini dibagi dalam beberapa bagian yang disebutnya sebagai Dimensi. Dimensi-dimensi tersebut, antara lain: 1. Dimensi Aqidah; 2. Dimensi Ibadah; 3 Dimensi Syariah; 4 Dimensi Sejarah; 5. Dimensi Akhlak; dan beberapa lampiran.
Dalam Dimensi Aqidah telah diuraikan tentang esensi rasa cintanya Hamba kepada Allah Swt dan Rasulnya, termasuk kesiapan mentalitas dalam menerima kenyataan atau realitas yang ada, serta bagaimana mengikatkan diri dengan Allah Swt, sekaligus bagaimana memanusiakan manusia, dan proses menjadi manusia yang berkualitas. Kemudian pada Dimensi Ibadah, telah diuraikan tentang bagaimana puasa mampu mengubah masa depan, rahasia puasa, dzikrullah, semangat berkurban mampu menegakan kebenaran dan keadilan. Selanujutnya juga dikupas secara mendalam tentang bagaimana memilih jalan kehidupan di dunia dalam melawan kebatilan dengan kebajikan.
Di dalam Dimensi Syariah, diketengahkan tentang bagaimana meningkatkan kualitas hidup, amar ma’ruf nahi mungkar, membangun ekonomi umat, hukum qisash menjamin hak-hak manusia, kealiman akan mengundang kemurkaan Allah. Selain itu juga menyinggung tentang dampak pornografi dan pornoaksi dalam kemajuan teknologi komunikasi di era global dan digitalisasi. Dalam sudut pandang ini, maka Dr. Muchtar Aziz juga sempat menyinggung tentang berbagai bentuk tantangan masa kini dan kedepan dalam mempertahankan nilai hidup, termasuk emansipasi wanita dalam konteks pertarungan untuk mempertahankan eksistensi keluarga, – hal ini direfleksikan dengan Wasiat-wasiat Allah Swt kepada para Nabi-Nya.
Sedangkan Dimensi Sejarah, Buku ini telah diperkaya dengan sisi pandang tentang posisi Ideologi dan Ahli Kitab, dan perspektif tentang Krisis Global terhadap kegamangan umat islam, dinamika peradaban modern versus nilai-nilai islam, perdamaian dunia (the world peace) dan pilihan manusia modern, pluralisme dan pemaksaan kehendak, toleransi agama dan perdamaian dunia, kebencian Barat terhadap Islam, inspirasi tentang kemerdekaan dan kemandirian, sikap dalam menyambut Tahun Baru Hijriyah, maka itu Buku ini terasa sangat relevan dengan situasi terkini (mutakhir). Krisis Global telah berimbas pada berbagai sektor kehidupan. Seolah teknologi terkadang telah menjadi sangat perkasa dalam ‘memutar-balikan posisi manusia untuk tidak menjadi manusia’. Padahal Agama dan Nilai-nilai Ajaran Islam sangat menjunjungtinggi posisi usaha-usaha dalam memanusiakan manusia. Itu sebabnya, dibutuhkan selalu sikap selektif dan transformasi peradaban yang konstruktif terkait dengan posisi manusia, sumberdaya alam/lingkungan, dan produk manufaktur (engineering).
Di dalam konteks Dimensi Akhlak, maka Buku ini telah menjembatani para Pembaa untuk memahami hal-hal yang terkait dengan pengertian tentang bagaimana ikhlas dalam beramal, kesabaran dalam menghadapi cobaan, bertafakur dan menyadari kelemahan, adanya nilai hikmah dibalik silaturrahmi, membangun keluhuran budi pekerti, termasuk upaya menjaga agar kemuliaan tidak berubah menjadi kehinaan, kesombongan mengundang bencana, berbagai langkah dalam introspeksi diri, membangun karakter yang kuat, menahan amarah, menjaga hubungan baik, dan bagaimana menyikapi materialisme dalam kehidupan.
Ternyata Buku yang digagas oleh Alm. Dr. Muchtar Azis, MA, terbukti sangat visioner, sehingga mampu menjangkau perkembangan realitas peradaban masa depan kehidupan manusia. Oleh karena itu, Buku ini layak dibaca sebagai referensi dalam menyikapi khasanah kehidupan kini dan kedepan. Selamat membaa. Semoga bermanfaat adanya.(Uzn)