PADANG, Perti-Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah (DPD-Perti) Sumatera Barat, peringatan Milad Perti ke-94 sekaligus Halal Bihalal 1443 H/2022 M di Mushalla Jihad Komplek SMA Perti Jalan Bandar Purus 65 Kelurahan Padang Pasir, Kota Padang Sumatera Barat.
Acara ini digelar Kamis (26/5/2022). Panitia milad mengundang penceramah Buya Burin Khatib Kayo M Pd, dihadiri Rais ‘am DPP Perti Buya Bucimar Sani, Ketua Umum DPP Perti Dr Zulkarnain Kamsya MM, pengurus DPD Perti Sumbar, pengurus DPD Wanita Perti Sumbar dan ketua DPC Perti Kabupaten/ Kota se Sumbar.
Buya Burin guru MTI Batang Kabung ini dalam ceramahnya mengatakan, bahwa Perti merupakan salah satu ormas islam terbesar di negeri ini sama dengan NU dan Muhammadiyah.
Namun ada diantara masyarakat yang menyamakan Perti yang berlambang menara masjid dengan Tarbiyah dengan matahari itu, padahal antara Perti dan Tarbiyah cukup ada perbedaan.
Diantara perbedaan nya adalah Perti lahir 5 mei 1928. Sementara Tarbiyah itu lahir tahun 1973 seiring dengan lahirnya Sekber Golkar.
Terkait dengan acara halal bihalal yang berisi saling bermaafan antara sesama dan sebaiknya lebih diutamakan dan didahulukan bermaafan dengan guru- guru dan buya-buya kita.
Kemudian anak dengan orang tua serta istri ke suami. Sebeb apabila isteri lalai melayani suami seperti menyiapkan makan dan minum serta keperluan lainnya, maka si isteri mendapatkan dosa besar, ujar putra Muaro ini.
Sebelumnya ketua umum DPP Perti Dr. Zulkarnain Kamsya dalam sambutannya menjelaskan, bahwa saat ini anak cucu dan generasi muda Perti tidak pandai lagi membaca qunut pada shalat subuh serta tidak mau lagi meng aminkan doa.
Makanya kedepan kata pimpinanan SMK Pelayaran Padang ini, kita yang senior dan sesepuh ini merasa bertanggung jawab mengajari amalan-amalan ahlussunnah wal jamaah ini kepada generasi penerus kita kedepan.
Sementara Rais ‘am DPP Perti buya Bucimar Sani dalam sambutannya mengatakan, bahwa Perti adalah sebuah organisasi kemasyarakatan islam yang besifat independen.
Artinya Perti tidak lagi berpolitik praktis sesuai pernyataan ormas islam terbesar ini pada tahun 1973, dimana Perti sudah tidak lagi berada di Partai PPP, akan tatapi Perti sudah kembali sebagai sebuah ormas islam, kata Kepala SMA Perti ini. Maksudnya ” Perti tidak kemana-mana, tapi tetap ada dimana-mana”, katanya.(aj)
Sumber : merapipost.com