• ORGANISASI
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links
Minggu, Juli 13, 2025
  • Login
Persatuan Tarbiyah Islamiyah ( Perti )

Alamat Kantor:
DPP PERTI, Jl. Rawamangun No.11, RT.11/RW.2, Rawasari, Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10570

  • ORGANISASI
    • Profil
      • Sejarah PERTI
      • Muqodimah Anggaran Dasar Perti
      • Anggaran Dasar Perti
      • Anggaran Rumah Tangga Perti
      • Anggota Pimpinan Pusat Perti
      • Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
      • Panggung Internasional (Global)
      • Cuplikan, Liputan & Pulikasi Media Massa
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Perti
      • Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Perti
      • Khittah Perti
      • Langkah Perti
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Perti
      • Perti Aid
      • Perti Covid-19 Comand Center (PCCC)
    • Daftar Anggota
    • Wanita Perti
    • LBH – Perti
    • Koperasi
  • KABAR
  • HIKMAH
  • CAKRAWALA
  • TOKOH
  • TUNTUNAN
  • KHUTBAH
  • GALERI
  • pemuda islam
  • Anggaran Dasar Perti
  • PERTI
No Result
View All Result
  • ORGANISASI
    • Profil
      • Sejarah PERTI
      • Muqodimah Anggaran Dasar Perti
      • Anggaran Dasar Perti
      • Anggaran Rumah Tangga Perti
      • Anggota Pimpinan Pusat Perti
      • Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
      • Panggung Internasional (Global)
      • Cuplikan, Liputan & Pulikasi Media Massa
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Perti
      • Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Perti
      • Khittah Perti
      • Langkah Perti
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Perti
      • Perti Aid
      • Perti Covid-19 Comand Center (PCCC)
    • Daftar Anggota
    • Wanita Perti
    • LBH – Perti
    • Koperasi
  • KABAR
  • HIKMAH
  • CAKRAWALA
  • TOKOH
  • TUNTUNAN
  • KHUTBAH
  • GALERI
  • pemuda islam
  • Anggaran Dasar Perti
  • PERTI
No Result
View All Result
=
No Result
View All Result
Home Hikmah

Bekerja itu bukan hanya mencari uang, Bekerja adalah Amal shaleh dan Uang itu Bonus.

by administrator
Maret 1, 2022
in Hikmah
14 1
0
Bekerja itu bukan hanya mencari uang, Bekerja adalah Amal shaleh dan Uang itu Bonus.

Kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat orang harus bekerja keras, sementara bagi sebagian orang bekerja keras juga menjadi tuntutan untuk mendapatkan karir yang cemerlang. Bekerja merupakan aktifitas duniawi yang menghasilkan keuntungan di dunia. Namun Bekerja itu bukan hanya mencari uang, bekerja adalah amal shaleh dan uang itu bonus. Bekerja juga mengandung pahala besar di akhirat. Bekerja mencari rezeki yang halalan toyyiban, termasuk kedalam jihad fii sabilillah. Karena itulah bekerja tergolong ibadah untuk kaum muslimim.

Perlu kita camkan, masalah nafkah bukan masalah banting tulang, tetapi masalah nafkah adalah masalah taqwa.

Allah SWT berfirman:

Artinya: “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (Q.S At-thalaq/65: 2-3)

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya:

Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allah sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang. (HR. Tirmidzi: 2344)

Burung keluar di pagi hari dalam kondisi perut lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang serta bawa rezeki untuk anak-anaknya, Inilah keberkahan. Bukan kuantitas seberapa lama kita bekerja, tetapi kualitas iman dan taqwa serta ikhtiar yang maksimal. Ikhtiar yang maksimal, bukan bekerja sampai jam 11 atau pun jam 2 malam, lalu hari libur kita pakai untuk menambah-nambah atau mencari sampingan, sampai kita lupa mengaji, belajar dan ibadah, Ini tidak berkah. Burung saja bisa menikmati kehidupannya, karena taqwa dan iktiar serta burung tidak maksiat, tidak menipu dan burung berdzikir kepada Allah SWT.

Setiap binatang berdzikir kepada Allah SWT sedangkan kita lupa berdzikir dan mengaji, akhirnya kita diperbudak oleh dunia. Allah memberi kita 168 jam/pekan, apakah tak punya waktu untuk belajar agama? sesibuk itukah kita? atau bahkan Nabi kalah sibuk dengan kita? Nabi itu Rasul, umatnya banyak, kepala negara, pemegang kunci baitul mal, dan panglima perang masih sempat belajar dengan malaikat Jibril. Sedangkan kita yang hanya memiliki beberapa tanggung jawab sampai tidak sempat belajar, Subhanallah. Mencari apakah kita?

Semakin kita di perbudak dunia maka semakin sengsara. Para ulama terdahulu mencari nafkahnya hanya 2 jam, tetapi bisa “eksis”. Syaikh Albani itu tukang jam dan beliau tidak bekerja setiap hari dan kalaupun kerja paling hanya 2-3 jam selesai,  lalu tutup toko untuk belajar dan lain-lain. Keberkahan ini yang hilang, maka yakinlah kita harus kembali mengatur waktu sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.

Dalam sejarah islam, para Nabi telah mencotohkan pentingnya bekerja keras namun tidak melupakan ibadah. Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang yang paling dekat dengan Allah SWT, kedekatan dan ketaqwaannya adalah merupakan kedekatan yang paling tinggi yang dimiliki manusia. Tetapi dengan semua ketawakkalan dan keimanan, mereka masih mencari nafkah untuk kehidupan dunia dan begitulah orang beriman diminta untuk menyeimbangkan kehidupannya. Mereka tidak menghabiskan hidupnya untuk mencari uang, uang dan uang sehingga melupakan akhiratnya atau hanya duduk menengadahkan tangan berharap langit menurunkan emas dan perak tanpa berusaha. Itulah kenapa orang beriman menyeimbangkan keduanya. Para Nabi dan Rasul mencontohkan kepada kita, bahwa sebaik-baiknya rezeki adalah yang kita dapat dari hasil jerih payah tangan kita sendiri.

Pekerjaan yang bernilai ibadah itu ada syaratanya, yaitu:

1. Jadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah memang bukan hanya sekedar di tempat ibadah, ibadah memang bukan hanya sekedar ritual, segala sesuatu yang diniatkan karena Allah SWT itu bernilai ibadah. Dimulai dari hal   yang sederhana, masuk kamar mandi itu pun bisa bernilai ibadah,  jika kita memulainya dengan berdoa. Maka pastikan jika kita bekerja pun bisa bernilai ibadah, dalam rangka apa? Dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Cara kerjanya benar

Sebab walaupun niatnya untuk mendekatkan diri  kepada Allah SWT tapi caranya keliru, tidak akan bernilai ibadah. Contohnya: kalau orang shalat itu rukuknya ke depan, kemudian karena bosan diganti rukuknya menjadi koprol kebelakang. Meskipun di niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah tapi caranya keliru, tidak bisa bernilai ibadah. Begitu juga jika kita sedang bekerja, kerjakan dengan cara yang benar dan terbaik agar pekerjaan kita bernilai ibadah.

3. Enjoy menjalankannya

Di dalam bekerja kita harus asik menjalankannya dan tidak mudah mengeluh di dalam bekerja. Jangan sampai kita bekerja sudah susah payah diisi dengan keluhan-keluhan dan cacian-cacian, maka itu bisa menghilangkan peluang pekerjaan kita bernilai ibadah.

4. Menjaga kehormatan dan kemulian diri

Islam tidak mengajarkan mencari harta dengan meminta-minta atau mengemis. Karena meminta-minta merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Nabi SAW bersabda:

Artinya: “Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya” (Muttafaqun Alaih).

Nabi SAW bersabda:

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian pergi di pagi hari lalu mencari kayu bakar yang di panggul di punggungnya (lalu menjualnya), kemudian bersedekah dengan hasilnya dan merasa cukup dari apa yang ada di tangan orang lain, maka itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi ataupun tidak, karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Dan mulailah dengan menafkahi orang yang engkau tanggung” (HR. Bukhari no. 2075, Muslim no. 1042).

Maka orang beriman itu imannya akan menuntun ia mencari yang halal, kalau ada orang yang beriman mencari yang haram berarti ada yang salah dengan imannya. Sungguh rugi apabila kita 8 jam di kantor, 2 jam di perjalanan tetapi tidak bernilai ibadah dan hanya mendapat rupiah, RUGI, RUGI, dan RUGI. Usahakan dari sekarang selain mendapat rupiah, pekerjan kita juga bernilai ibadah.

Semoga Allah Swt melapangakan dan memberikan rezeki kepada kita dengan rezeki yang halalan toyyiban dan juga memberikan kita hati yang selalu bersyukur dan  melindungi kita dari segala yang haram.  Carilah kehidupan dunia namun jangan lupakan kehidupan akhirat.

Sumber : valito.id

Share7Tweet4Share2
Previous Post

5 Manfaat Sholat Tahajud 40 Hari Berturut-turut

Next Post

Perti: Moderasi Agama Sudah Ada dalam Islam Sejak Dulu

Next Post

Perti: Moderasi Agama Sudah Ada dalam Islam Sejak Dulu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Posisi Islam Diantara Agama-Agama Di Dunia

Posisi Islam Diantara Agama-Agama Di Dunia

Maret 1, 2022
Hakikat Rezeki Tidak Selalu Berupa Materi dan Uang

Hakikat Rezeki Tidak Selalu Berupa Materi dan Uang

Maret 1, 2022
MUSDA PERTI SUMBAR SEBAGAI TONGGAK KONSOLIDASI MENGGAPAI KINERJA

MUSDA PERTI SUMBAR SEBAGAI TONGGAK KONSOLIDASI MENGGAPAI KINERJA

Maret 9, 2023
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Ulama Pejuang dari Minang

Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Ulama Pejuang dari Minang

Maret 1, 2022
Posisi Islam Diantara Agama-Agama Di Dunia

Posisi Islam Diantara Agama-Agama Di Dunia

0
Hukum Pakai Doa Qunut saat Sholat Subuh Menurut Para Ulama

Hukum Pakai Doa Qunut saat Sholat Subuh Menurut Para Ulama

0
5 Fakta Buya Hamka, Pernah Dibui hingga Karya Sastra Mendunia

5 Fakta Buya Hamka, Pernah Dibui hingga Karya Sastra Mendunia

0
Catat! Awal Bulan Syaban 1443H Jatuh pada 4 Maret 2022M, Ini Keutamaannya

Catat! Awal Bulan Syaban 1443H Jatuh pada 4 Maret 2022M, Ini Keutamaannya

0
MISI RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

MISI RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

Juli 4, 2025
SYEKH UMAR KHALIL SOSOK ULAMA PENCERAH PERADABAN BANGSA

SYEKH UMAR KHALIL SOSOK ULAMA PENCERAH PERADABAN BANGSA

Juli 1, 2025
HUKUM TRANSPORTASI Sebagai Cerminan Tegaknya Etika Publik, Penegakan Hukum, Dan Pencapaian Pemerataan Pembangunan Nasional

HUKUM TRANSPORTASI Sebagai Cerminan Tegaknya Etika Publik, Penegakan Hukum, Dan Pencapaian Pemerataan Pembangunan Nasional

Juli 1, 2025
SELAMAT HARI BHAYANGKARA KE – 79

SELAMAT HARI BHAYANGKARA KE – 79

Juli 1, 2025

Berita Terbaru

MISI RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

MISI RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

Juli 4, 2025
SYEKH UMAR KHALIL SOSOK ULAMA PENCERAH PERADABAN BANGSA

SYEKH UMAR KHALIL SOSOK ULAMA PENCERAH PERADABAN BANGSA

Juli 1, 2025

Kategori Artikel

  • Bedah Buku
  • Berita
  • Berita PERTI
  • Cakrawala
  • Hikmah
  • Hukum Budaya
  • Hukum Islam
  • Idul Adha 2023
  • Kabar
  • Khutbah
  • milad perti
  • Musda
  • Opini
  • Politik
  • Populer
  • resensi buku persaingan usaha
  • resensi buku puisi bertahta
  • Tokoh
  • Tuntunan
  • Uncategorized
  • Video Terbaru

Menu Navigasi

  • ORGANISASI
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links
Persatuan Tarbiyah Islamiyah ( Perti )

Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah organisasi massa Islam di Indonesia. Cikal bakal organisasi ini berawal dari Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli pada 5 Mei 1928 di Canduang dan dalam perkembangannya sempat menjadi partai politik bernama Partai Islam PERTI

© 2022 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) - Supported by Malakatech Indonesia .

No Result
View All Result
  • ORGANISASI
    • Profil
      • Sejarah PERTI
      • Muqodimah Anggaran Dasar Perti
      • Anggaran Dasar Perti
      • Anggaran Rumah Tangga Perti
      • Anggota Pimpinan Pusat Perti
      • Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
      • Panggung Internasional (Global)
      • Cuplikan, Liputan & Pulikasi Media Massa
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Perti
      • Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Perti
      • Khittah Perti
      • Langkah Perti
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Perti
      • Perti Aid
      • Perti Covid-19 Comand Center (PCCC)
    • Daftar Anggota
    • Wanita Perti
    • LBH – Perti
    • Koperasi
  • KABAR
  • HIKMAH
  • CAKRAWALA
  • TOKOH
  • TUNTUNAN
  • KHUTBAH
  • GALERI
  • pemuda islam
  • Anggaran Dasar Perti
  • PERTI

© 2022 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) - Supported by Malakatech Indonesia .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In