Dalam Agenda Audiensi DPP PERTI dengan Bapak. H. Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra dan Wakil Ketua MPR RI pada 7 Oktober 2022, di Rumah Dinasnya, Jakarta Selatan, seperti ‘gayung bersambut’. Beliau banyak memberikan saran dan arahan yang konstruktif terhadap eksistensi PERTI kedepan. Arahan tersebut berlatar belakang dari pemahaman Beliau yang cukup luas tentang Kepertian (PERTI) sebagai Organisasi Sosial Keagamaan yang telah malang-melintang berkiprah dalam jagad sosial keagamaan, bahkan politik dari masa ke masa di nusantara tercinta.

Banyak sekali realitas sosial politik dan keagamaan yang Beliau ungkapkan dalam audiensi tersebut, misalnya terkait dengan peranan para Tokoh PERTI terdahulu dalam debutnya di gelangang sosial politik dan keagamaan di tanah air. Bahkan, Beliau menyebutkan salah-satu nama dan sosok, yakni H. Yudo Paripurno, SH, yang secara elegan telah mampu membawa PERTI dalam kepemimpinan serta baktinya untuk negeri. Maka itu, menurut Beliau (Bapak H. Ahmad Muzani-red), ‘PERTI harus ada jangan sampai ditinggalkan’.

Dewasa ini PERTI harus kembali dapat menonjolkan peran-peran realistis, positif dan progresif sesuai dengan tantangan zaman. Utamanya membangun Pola-pola Dakwah yang semakin aktual, dna menonjolkan dimensi kekinian (kontemporer), kreativitas tinggi serta tidak terlepas dari konteks kehidupan masyarakat akar rumput (grass root) yang membutuhkan uluran-tangan dalam pemberdayaan (empowerment) sesuai harapan publik. Apalagi di berbagai daerah yang memang sudah sejak dulu menjadi lingkungan (ekosistem sosial) bagi tumbuh-suburnya paham PERTI, seperti: Sumatera Barat, Aeh, Riau, Jambi, Jawa Barat, Sulaesi Selatan, Jakarta, dan lain sebagainya.

Meskipun disatu sisi, terkadang suatu Organisasi adakalanya dalam intensitas kemajuan yang dinamis serta fluktuatif, justru hal itu jangan menjadi halangan bagi PERTI untuk berkreasi lebih baik serta lebih maksimal. Bahkan, himbauan Bapak H. Ahmad Muzani, agar PERTI teruslah berbuat dan berbakti demi negeri jangan berhenti, tapi semakin bernyali untuk kebaikan masyarakat dan negeri ini.
Ditandaskan oleh Beliau, bahwa ‘pasang-surut’ eksistensi suatu Organisasi seperti itu juga pernah dialami oleh berbagai Organisasi Sosial Keagamaan dalam rentang aktu yang jauh sebelumnya, misalnya: Syarikat Islam (SI), NU (Nahdlatul Ulama), dan lain sebagainya. Itu semua dimungkinkan sebagai realitas dinamika dalam rentang sejarah yang mana sekaligus telah menjadi warna terkait dengan peranan organisatoris pada sebuah Organisasi Sosial, karena itu tidak terkeuali PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) itu sendiri.
Ahmad Muzani yang juga seorang Kader PII (Pelajar Islam Indonesia) merasakan pahit getirnya perjuangan di lapangan sosial kemasyarakatan. Tetapi semua itu harus dilakukan dalam itikad dan semangat untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara.

Terlepas dari itu, DPP PERTI dan WANITA PERTI menyampaikan beberapa poin sebagai catatan dalam Audiensi tersebut. Bahwa, audiensi ini tidak terlepas dari tujuan utamanya dalam membangun Silaturrahmi Sebagai Anak Bangsa serta mencoba untuk selalu menjalin sinergitas dalam komunikasi 2 (dua) arah atau timbal-balik antara Ulama dan Ummara, dan antara Komponen Masyarakat dengan Instansi Pemerintahan terkait.
Selain itu, DPP PERTI memperkenalkan Kepengurusan DPP PERTI pasca Muktamar XVII, pada Januari 2022 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Baha, dalam Muktamar XVII tersebut Jamiyah PERTI telah memilih Dr. Ir. H. Zulkarnain Kamsya, M,Si., selaku Ketua Umum dan Undrion, S.H.M.H., selaku Sekretaris Jenderal DPP PERTI periode masa bakti: 2022-2027. Dan, kemabli menegaskan, bahwa PERTI senantiasa konsisten berjalan menurut Khittah Perjuangan Tahun 1928, – ketika awal berdirinya PERTI, sebagai Ormas Keagamaan. Sejak itu, PERTI senantiasa tegak dalam menjaga paham ahlussunnah waljama’ah. Sekaligus framework fungsi dan peranan sosial keagamaannya yang dikenal dengan TRIBAKTI PERTI (Pendidikan, Dakwah, dan Amal Sosial).

Di Sektor Pendidikan lebih dominan mengembangkan pendidikan berbasis Pesantren dalam berbagai tingkatan yang tersebar di berbagai daerah. Bidang Dakwah menjadi tugas para Ulama/Mubaligh PERTI yang sejalan dengan pengelolaan sektor pendidikan, dan berbagai kalangan Sumberdaya Manusia (Alim Ulama) yang langsung atau tidak langsung telah digerakan oleh DPP PERTI. Kemudian, Bidang Amal Sosial, maka itu DPP PERTI bekerjasama dengan instansi Pemerintah maupun Swasta untuk menyalurkan berbagai Bantuan Sosial, Anak Yatim (Dhuafa), mencarikan Beasiswa/kemudahan akses Pendidikan ke Luar Negeri, Bencana Alam, Infaq, Zakat, Saddaqah, Bantuan Advokasi Hukum, dan lain sebagainya.
Terkait fenomena kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini, yang masih terkesan belum konstruktifnya hubungan antar Ummat, Ulama, dan Ummara. Apalagi terkait konteks kepemimpinan keumatan masa kini yang masih masih ‘tebang pilih’ belum responsif serta kurang seimbang. Oleh sebab itu, SPP PERTI meminta agar adanya sikap yang tepat dari instansi pemerintah terkait dalam mendudukan persoalan Keormasan agar tidak salah dalam menyikapi fenomena realitas Ormas yang sesungguhnya. Sehingga Pemerintah tidak terkesan mengambil posisi intervensi berlebihan yang mana justru malah akan berpotensi membelah ikatan kesatuan dan disharmoni sebagai entitas bangsa dan negara (anak bangsa).
Itu sebabnya, PERTI selalu siap bekerjasama dengan berbagai Pihak, utamanya MPR RI dalam menjalankan berbagai program pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Maka itu, dalam kesempatan yang sama DPP PERTI tetap mendukung Kepemimpinan Bapak H. Ahmad Muzani, selaku Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, dan Bapak Letjend TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, Selaku Ketua Umum Partai Gerindra, semoga akan selalu menjadi penyeimbang dalam situasi kebangsaan dan kenegaraan yang terkadang terkesan menjauhi aspirasi dan kebutuhan riil publik di Indonesia. (uzn)